Thursday, June 3, 2010

KAMPANYE IKLAN TAKAFUL ABROR, BAB I

PENDAHULUAN


  1. 1. Latar Belakang

    Penggunaan kendaraan bermotor semakin marak belakangan ini, ditambah dengan para produsen yang bergerak dibidang ini semakin hari semakin produktif sehingga masyarakat calon pengguna dimanjakan dengan banyak pilihan. Kendaraan bermotor sejak awal penciptaannya memang sudah dirasakan manfaatnya terutama di masa sekarang, dimana setiap orang berlomba dengan waktu untuk dapat menyelesaikan urusannya masing-masing tanpa harus menguras banyak waktu dan tenaga.

    Namun kenyataan yang terjadi dilapangan seolah menunjukan hukum keseimbangan alam memang benar-benar berlaku, tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan bermotor, ternyata juga diiringi dengan meluasnya tingkat risiko yang dapat menyebabkan kerugian. Kerugian itu sendiri bisa datang karena terseret banjir misalnya, tersambar petir atau bencana alam lainya, bisa juga karena hilang dicuri orang atau tuntutan ganti rugi oleh pihak ketiga karena kendaraan miliknya rusak tertabrak.

    Risiko-risiko yang sudah terjadi memang tidak dapat dihindari, karena itu semua sudah merupakan ketentuan dari alloh SWT. tapi bukan berarti masyarakat harus menerima begitu saja kerugian yang dialami, justru sebaliknya masyarakat seharusnya berusaha mencari jalan agar dapat mengatasi kerugian yang terjadi. Berkaitan dengan hal ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menangani kerugian yang menimpa (Bey Sapta Utama, 2006), yang pertama adalah dengan cara menanggungnya sendiri (Risk Retention), cara ini sangat mungkin dilakukan bagi masyarakat yang secara materi mampu menanggung risiko kerugian yang menimpa. Kedua, dengan cara mengalihkan risiko kerugian pada pihak lain (risk transfer), dimana masyarakat dapat memanfaatkan jasa asuransi untuk menanggung risiko yang tidak mampu dipikulnya sendiri dan yang ketiga, adalah dengan cara mengelolanya bersama-sama (risk sharing).

    Cara yang terakhir adalah cara baru dalam dunia perasuransian Indonesia yang coba diperkenalkan oleh PT. Asuransi Takaful Umum dalam produk asuransi kendaraan bermotornya atau yang disebut dengan Takaful Abror. Secara mendasar mekanisme Takaful Abror tidak berbeda dengan asuransi secara umum, perbedanya terletak pada sistem yang diterapkan yaitu berdasarkan ketentuan dalam syariah Islam, dengan perinsip bahwa kerugian yang diderita merupakan tanggung jawab semua peserta asuransi melalui premi yang diniatkan dari awal untuk membantu peserta lain yang tertimpa musibah, sehingga dengan adanya kebersamaan beban kerugian yang ditanggung oleh salah satu peserta akan jauh lebih ringan.

    Keberadaan asuransi memang membawa manfaat tersendiri bagi masyarakat, tapi kenyataanya sebagian besar masyarakat merasa enggan untuk mengikuti perogram asuransi. Banyak faktor yang melatar-belakangi hal ini, tidak hanya dari segi keagamaan yang melarang penggunaan bunga dalam asuransi, bukan juga kondisi ekonomi dan tingkat pendidikan, tapi pengaruh sikap ketidak jujuran sebagian besar pelaku bisnis asuransi juga turut mempengaruhi keengganan masyarakat untuk berasuransi. Fakta yang disayangkan adalah sebagian masyarakat yang mengerti manfaat asuransi, justru cenderung memilih jasa asuransi konvensional bahkan dari masyarakat muslim sendiri, sedangkan kesempatan dalam usaha meringankan beban risiko kerugian yang benar-benar sesuai dengan syariat Islam telah tersedia.

    Tidak dapat dipungkiri, alasan berinvestasi dalam lembaga asuransi adalah mencari keuntungan baik itu dari pihak peserta maupun dari perusahaan asuransi sendiri, permasalahanya adalah usaha seperti apa dan bagaimana cara mendapatkan keuntungan yang dibenarkan dalam Islam. Pada umumnya masyarakat yang mengikuti perogram asuransi hanya memikirkan besarnya untung-rugi tanpa menghiraukan baik-buruknya keuntungan yang diperoleh. Hal ini disebabkan aturan main yang diterapkan asuransi konvensional lebih mendominasi sehingga kemunculan asuransi yang mempertimbangkan baik dan buruknya keuntungan yang diperoleh justru dianggap aneh.

    Oleh karena itu Takaful Abror sebagai lembaga asuransi dengan sistem syariah harus disosialisasikan agar masyarakat menyadari manfaat yang ditawarkan. Proses sosialisasi yang dilakukan adalah melalui kampanye iklan yang terencana, dengan membawa inti pesan yang akan disampaikan kepada khalayak sasaran melalui berbagai media komunikasi. Maksudnya adalah menanamkan merek Takaful Abror sebagai asuransi kendaraan bermotor yang benar-benar berlandaskan syariah, melalui kebersamaannya dan memperkenalkan kemudahan dalam mendapatkan banyak manfaat hanya dengan satu kali pembayaran premi setiap tahunnya.


  2. 2. Identifikasi Masalah

    Pada umumnya masyarakat Indonesia yang memiliki kendaraan bermotor belum menyadari manfaat asuransi yang memberikan jaminan atas kerugian yang diderita, ironisnya kesadaran tersebut baru akan timbul ketika musibah atau kerugian itu benar-benar terjadi. Sedangkan sebagian kecil masyarakat yang berusaha mengantisipasi resiko kerugian dengan mengasuransikan kendaraannya, sudah terbiasa dengan sistem yang diterapkan asuransi konvensional yang lebih dulu beroperasi di negara Indonesia.

    Perbedaan yang mendasari asuransi syariah dengan asuransi konvensional adalah dari sistem yang digunakan. Dalam mekanismenya asuransi syariah tidak menerapkan persentase bunga melainkan bagi hasil untuk mendapatkan keuntungan dan jika salah satu peserta mengalami musibah, maka perusahaan dan semua peserta yang ada akan turut membantu dengan sisihan premi yang dibayarkan. Takaful Abror juga menawarkan beberapa jaminan dan pelayanan dalam Paketan Abror dengan satu kali pembayaran premi per tahunnya.

    Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi perkembangan Takaful Abror. Namun selama ini komunikasi yang dilakukan untuk memperkenalkan manfaat yang ada masih kurang optimal, banyak masyarakat yang belum mengetahui akan keberadaan Takaful Abror apalagi manfaat yang tekandung di dalamnya. Takaful Abror hanya memfokuskan kegiatan komunikasinya pada staf marketing melalui majelis taklim, seminar dan pelatihan. Strategi ini masih belum cukup untuk memperkenalkan Takaful Abror lebih luas lagi kepada masyarakat, karena umat muslim yang ada di seluruh Indonesia tidak semuanya mengikuti majelis taklim, seminar dan pelatihan. Secara konteks Takaful Abror memang sebagai asuransi syariah, namun konten yang terkandung di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor, baik masyarakat muslim ataupun non muslim.


  3. 3. Perumusan Masalah

    Kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat asuransi merupakan dasar masalah yang dialami setiap perusahaan asuransi di Indonesia. Dengan kampanye iklan yang dilakukan secara bertahap Takaful Abror berupaya untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap asuransi khususnya kendaraan bermotor, dengan begitu selain memperkenalkan keunggulan dan manfaat yang ada melalui kampanye iklan, Takaful Abror juga berusaha menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi, mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa terdapat resiko kerugian dalam proses kepemilikan kendaraan bermotor.


1. 4. Batasan Masalah

Dalam mengkomunikasikan manfaat yang terkandung dalam Takaful Abror, dilaksanakan dengan mengkampanyekan kelebihan-kelebihan Takaful Abror melalui periklanan yang kreatif secara bertahap. Perancangan kampanye iklan tahap demi tahap merupakan batasan dari semua permasalahan yang ada, bagaimana memperkenalkan kepada khalayak keunggulan yang terdapat dalam Takaful Abror, sehingga manfaat yang terkandung dapat dimengerti dan diterima oleh seluruh masyarakat.


1. 5. Maksud dan Tujuan Perancangan

Maksud atas dibuatnya perancangan kampanye iklan Takaful Abror ini adalah untuk memperkenalkan dan menginformasikan secara kreatif kepada khalayak bahwa telah tersedia sebuah lembaga untuk membantu dalam usaha meringankan beban kerugian yang terjadi terhadap harta benda yang dimiliki, dalam hal ini berupa kendaraan mobil.

Tujuan utamanya adalah menampung sebanyak mungkin peserta untuk mencapai target premi yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan, tujuan ini tidak akan pernah dapat diraih jika kesadaran masyarakat terhadap asuransi sendiri masih rendah. Oleh karena itu harus dilakukan upaya agar dapat merangsang kesadaran masyarakat, bahwa betapa besarnya manfaat asuransi ketika musibah itu benar-benar terjadi.


1. 6. Landasan Teori

Terdapat beberapa teori yang menjadi landasan untuk memecahkan masalah yang didapat selama mengikuti perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi dan desain yang kemudian diolah dengan data yang didapat melalui :

  • Wawancara

    Melakukan interaksi langsung dengan pihak yang bersangkutan mengenai data-data yang berkaitan dengan permasalahan.

  • Observasi

    Tekhnik pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung dari apa yang terjadi di lapangan.

  • Studi pustaka

    Yaitu dengan cara mencari data dan informasi yang diperlukan dengan jalan mempelajari dan membaca buku yang berhubungan dengan permasalahan.

1 comments:

inkubasi said...

ini laporan Tugas Akhir yang saya buat di tahun 2006, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Saya pikir dari pada hanya jadi dokumentasi pribadi di laptop mending pajang di internet, sapa tau ada yg butuh referensi, asal jangan di jiplak semua aja hehehe....

Post a Comment